Jumat, 12 Oktober 2012

Konfigurasi Router Broadband Menggunakan LinkSys WRT54G



1.   Buka kotaknya, terdapat Router broadband, CD, Adapter, Kabel.
2.   Dibagian belakang terlihat terdapat beberapa konektor RJ 45, adapun fungsinya adalah ;
 1. Konektor RJ 45 dari ISP
 2. Terdapat konektor 1-4,ini dikoneksikan ke PC-PC / ke Switch
 3. Ke Adapter Listrik
3.   Koneksikan kabel Adapter ke lubang no.3 lalu hubungkan ke listrik
4.   Untuk mengkonfigurasinya, maka yang kita persiapkan adalah ;
 1.  Tancapkan kabel warna biru yang disertakan didalam kotak ke port 1 di belakang router dan tancapkan ujung kabel ke Ethernet (port RJ45) di laptop / PC.
 2.  Set IP PC / Laptop dengan cara,
 3.  Klik dua kali icon network connection / masuk ke control panel, klik network connection, klik Local area connection, lalu pilih TCP/IP, lalu klik properties

4.   masukan IP diatas, lalu tekan OK
5.   Setelah IP address di laptop / PC kita diganti seperti langkah sebelumnya Buka Browser, ketikan 192.168.1.1 maka akan muncul seperti dibawah ini

          Masukan usernya : admin & passwordnya : admin
6.   akan muncul, maka settinglah


- pilih Static IP
- Masukan IP ADDRESS yang didapat dari ISP nya….
- Router name : ini nama alat router ini yang akan dibaca oleh PC Client, buat namanya terserah kita
- Local IP Address : pilih default aja 192. 168.1 .1 subnet 255. 255.255.0, pilih DHCP, Starting IP Address buat aja : 192.168.1.100., maximum number DHCP user : tergantung dari berapa jumlah komputer yang akan terkoneksi, misalnya ada 8 PC berarti isi dikolom ini 8
- Tekan save setting
7.   Agar supaya hanya PC/ Notebook aja yang terdaftar di router ini dan tidak semua notebook dapat terkoneksi ke internet, maka aturlah system keamanan wirelessnya, lakukan…klik tab wireless, maka akan muncul

Lalu pilih Wireless WIRELESS MAC FILTER…


1.   Pilih ENABLE, lalu pilih PERMIT ONLY PCs Listed to access the wireless network
2.   Klik Edit MAC Filter list, maka akan muncul


3.   di kolom MAC 01 sampai dengan 40 adalah nomer MAC address WIRELESS setiap laptop yang kita daftarkan ke router ini, jika MAC laptop tersebut kita tidak masukan maka laptop tersebut tidak dapat terkoneksi ke Internet.
4.   bagaimana kita tahu alamat MAC address setiap laptop yang akan kita masukan ke kolom MAC address ini, maka pada laptop yang akan terkoneksi kita lakukan
a.   klik START | RUN | ketik cmd
b. ketikan IPCONFIG /ALL
c.   maka akan muncul, seperti gambar dibawah ini. Maka perhatikan
•    pada Ethernet adapter wireless network connection, perhatikan physical addressnya, misalnya : 00-15-00-4F-48-E3


5.   Lakukan langkah ke 4 untuk laptop yang lain juga.
6.   Setelah mendapatkan alamat MAC nya masukan alamat tadi pada kolom MAC Router seperti pada langkah 2 tadi.

7.   Klik save setting untuk simpan,
8.   perhatikan pada saat menyalin nomer MAC laptop ke MAC di router menggunakan :
      bukan –
8.   Nah setelah dilakukan langkah ke 6 sebelumnya, maka cobalah di laptop yang telah didaftarkan tadi dengan mengetikan PING 192.168.1, seperti dibawah ini .


      Selamat berarti kita telah berhasil mengkoneksikan laptop kita dengan menggunakan wireless
9.   Biar bisa dikontrol dari jarak jauh (remote network) maka kita harus melakukan konfigurasi di Administration

1.   Password : masukan password anda dan Re-enter to confirm : masukan password lagi
2.   Access Server centang HTTP dan managemen port : 8080
3.   klik save setting, jadi nanti kita bisa akses dari jarak jauh (dari Internet) router kita dengan mengetikan di browser ip address dari ISP:8080, misalnya : 202.93.35.5:8080
10. Selesai

Kamis, 27 September 2012

WHOIS

Whois merupakan salah satu fasilitas pada situs www.ip-adress.com yang berguna untuk menampilkan semua informasi tentang sebuah alamat web. Misalnya, ketika saya mengetikkan alamat blogspot.com saya pada fasilitas Whois, maka akan ditampilkan rincian secara lengkap seperti berikut ini :

Blogspot.com Whois

Registrar
Markmonitor.com whois.markmonitor.com http://www.markmonitor.com

Whois Server
whois.markmonitor.com

Referral URL
http://www.markmonitor.com

Status
clientDeleteProhibited
clientTransferProhibited
clientUpdateProhibited
serverDeleteProhibited
serverTransferProhibited
serverUpdateProhibited

Contact Email
dns-admin@google.com

Creation Date
07/31/2000

Updated Date
07/11/2012

Expiration Date
07/31/2013

Registrant
DNS Admin
Google Inc.
1600 Amphitheatre Parkway
Mountain View, CA 94043
US
Telephone: +1.6502530000
Fax: +1.6502530000
Email: dns-admin@google.com

Administrative Contact
DNS Admin
Google Inc.
1600 Amphitheatre Parkway
Mountain View, CA 94043
US
Telephone: +1.6502530000
Fax: +1.6502530000
Email: dns-admin@google.com

Technical Contact
DNS Admin
Google Inc.
1600 Amphitheatre Parkway
Mountain View, CA 94043
US
Telephone: +1.6502530000
Fax: +1.6502530000
Email: dns-admin@google.com

Nameservers
ns2.google.com
ns4.google.com
ns1.google.com
ns3.google.com

IANA, APNIC dan APRINIC

Internet Assigned Numbers Authority

IANA, singkatan dari Internet Assigned Numbers Authority adalah sebuah organisasi yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat yang mengurusi masalah penetapan parameter protokol internet, seperti ruang alamat IP, dan Domain Name System (DNS). IANA juga memiliki otoritas untuk menunjuk organisasi lainnya untuk memberikan blok alamat IP spesifik kepada pelanggan dan untuk meregistrasikan nama domain. IANA juga bertindak sebagai otoritas tertinggi untuk mengatur root DNS yang mengatur basis data pusat informasi DNS, selain tentunya menetapkan alamat IP untuk sistem-sistem otonom di dalam jaringan Internet. IANA beroperasi di bawah naungan Internet Society (ISOC). IANA juga dianggap sebagai bagian dari Internet Architecture Board (IAB).

IANA memberikan tanggungjawab dalam mengatur pengaturan ruang alamat IP dan DNS kepada tiga badan lainnya yang bersifat regional, yakni sebagai berikut:

American Registry for Internet Numbers (ARIN), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Amerika Utara, Amerika Selatan, dan Afrika bagian Selatan (sub-Sahara).

Réeseaux IP Européens (RIPE), yang bertanggungjawab dalam menangani wilayah Eropa dan Afrika bagian utara (Sahara).

Asia Pacific Network Information Center (APNIC), yang bertanggungjawab dalam menangani kawasan Asia dan Australia.

IANA akan digantikan oleh sebuah badan nonprofit internasional yang disebut sebagai Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN), karena meningkatnya penggunaan Internet. (*)

IDNIC

  • Latar Belakang
Dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.

Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.

Peranan dan lingkup kerja dari country NIC juga bisa berbeda di setiap negara. Ada yang terfokus pada pembagian alamat IP, pendaftaran dan pengelolaan domain, ataupun informasi-informasi lain yang relevan. Untuk Indonesia, fungsi pendaftaran dan pengelolaan domain TLD-ID Country (Top Level Domain yang menandakan negara Indonesia) sudah dipelopori oleh Pusat Ilmu Komputer Universitas Indonesia (PUSILKOM UI).

  • Tujuan
Indonesia Network Information Center (ID-NIC) adalah inisiatif yang didukung sepenuhnya oleh APJII dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan.
ID-NIC akan mengembangkan fungsi dan peranannya dalam penyediaan informasi jaringan di Indonesia, sesuai dengan kebutuhan di dalam negeri maupun untuk kepentingan masyarakat Internasional.
Alokasi Alamat IP

Pada saat ini pengalokasian alamat IP untuk PJI di Indonesia masih dilakukan oleh APNIC, suatu organisasi yang ditunjuk oleh IANA untuk melakukan pembagian IP address di kawasan Asia. Organisasi serupa yang menangani kawasan Amerika adalah ARIN, sedangkan di Eropa adalah RIPE-NCC.

APJII akan mendapatkan delegasi dari APNIC untuk membagikan IP address di Indonesia. PJI di Indonesia akan memperoleh manfaat karena tidak perlu lagi menjadi anggota langsung APNIC (biaya keanggotaan berkisar 2,500 – 10,000 USD pertahun) untuk mendapatkan alokasi IP address. Hal ini dapat juga dilihat sebagai upaya penghematan devisa.
Perusahaan yang membutuhkan alamat IP yang independen terhadap PJI juga dapat dilayani oleh APJII, dengan biaya alokasi yang akan ditetapkan kemudian.

  • Pendaftaran Domain
Pada saat ini pendaftaran domain TLD-ID sudah dikelola APJII bersama PUSILKOM UI. Sesuai dengan amanat Munas APJII, fungsi ini akan diintegrasikan dalam ID-NIC.

ID-NIC akan berperan dalam menentukan kebijakan domain di Indonesia, didukung oleh para pakar, publik, pemerintah dan badan-badan swasta, terutama dalam lingkup country top level domain “.id” (yang menandakan kode negara Indonesia).

Registrasi dan pengelolaan Domain akan dilaksanakan oleh badan pengelola yang ditunjuk secara transparan. Badan pengelola akan bekerja secara swa-dana, dengan sumber pemasukan dari proses registrasi dan pemeliharaan domain. Dana yang diterima akan digunakan untuk menutup biaya operasional, sedangkan sisanya untuk membiayai riset dan pengembangan agar pelayanan pengelolaan domain kepada masyarakat dapat ditingkatkan terus.

ID_NIC akan berpartisipasi aktif dalam penentuan kebijakan pengelolaan domain Internasional.
Saat ini APJII sebagai penandatangan gTLD MoU di International telecommunication Union (ITU), lembaga di bawah naungan PBB.

  • Direktori Internet Indonesia
Direktori Internet Indonesia adalah fasilitas untuk mencarai informasi mengenai jaringan-jaringan di Indonesia, nama-namapersonalia yang bertanggungjawab atas pengelolaan jaringan tersebut, serta informasi yang dapat membantu berbagai pihak mengetahui lebih lanjut mengenai jaringan Internet di Indonesia. Dalam terminology popular, basis data ini lebih dikenal sebagai ‘whois database’.

APJII, melalui program ID-NIC akan membuat ‘whois database’ sebagai langkah awal inventarisasi informasi jaringan internet di Indonesia.

  • Pengembangan
Pusat informasi yang akan dikembangkan dalam program ID-NIC akan terus dikembangkan sehingga mencakup fasilitas-fasilitas yang lebih luas, misalnya search engine, direktori industri, pusat pertukaran informasi, dan layanan lain yang bermanfaat bagi seluruh PJI dan pengguna Internet di Indonesia.
Program-program lanjutan akan dikomunikasikan ke masyarakat untuk mendapatkan umpan balik, sehingga prioritas dapat diberikan pada hal-hal yang mempunyai dampak terbesar bagi publik.

Pengertian IP Public, IP Private, IP Dynamic dan IP Static

IP Public adalah IP yang bisa diakses langsung oleh internet. Jika dianalogikan, IP Public itu telepon rumah atau nomer HP yang bisa ditelepon langsung oleh semua orang. Alamat-alamat ini ditetapkan oleh InterNIC dan terdiri dari beberapa buah network identifier yang dijamin unik (tidak ada dua host yang menggunakan alamat yang sama) jika jaringan tersebut telah terhubung ke Internet.

IP Private adalah IP yang biasanya digunakan dalam jaringan yang tidak terhubung ke internet atau bisa juga terhubung ke internet tapi melalui NAT. Analoginya IP private itu telepon lokal dalam kantor/hotel yang bisa buat telepon-teleponan gratis dalam satu gedung. Nah kalo ada orang yang mau telepon harus lewat operator dolo (NAT) karena nomer telepon publicnya cuma satu (hunting).

IP Dynamic itu berarti alokasi IPnya bisa berubah-ubah. Biasa menggunakan DHCP server. Di setting komputer kamu biasa pake setting automatic. Untuk beberapa ISP sering menggunakan metode ini jadi IP yang kita dapat sering berubah-ubah

Sedangkan IP Static ya sesuai namanya, dia tetap. Di komputer biasa di set manual. atau jika dari ISP maka IP seperti nomor telp rumah yang tetap tapi saya kurang tahu seberapa banyak ISP yang menggunakan metode seperti ini karena kebanyakan menggunakan IP Dynamic. (*)

Sabtu, 30 Juni 2012

Konfigurasi Klien Jaringan Client Server

Untuk melakukan konfigurasi jaringan pada Windows XP, beberapa langkah yang dapat kamu lakukan diantaranya adalah setting kartu jaringan, konfigurasi TCP/IP, dan pemetaan drive jaringan.

Konfigurasi Jaringan Klien Windows XP
Langkah konfigurasi komputer klien Windows P pada jaringan Client Server adalah :
  1. Pastikan kartu jaringan telah terinstal driver dengan benar, klik Start, Settings, Control Panel, dobel klik System. Pilih tabulasi Hardware, kemudian klik Device Manager.
  2. Setelah kartu jaringan terinstal driver dengan benar, lakukan konfigurasi alamat IP, klik Start, Control Panel dan dobel klik Network Connections, dobel klik Local Area Connections. Atau, kamu dapat juga mengklik icon Local Area Connections pada taskbar.
  3. Pada kotak dialog Local Area Connections Status, klik Properties sehingga akan ditampilkan kotak dialog Local Area Connection Properties. Pilih Internet Protocol (TCP/IP), kemudian klik Properties.
  4. Pilih Use the following IP address dan masukkan IP Address dan Subnet mask-nya. Selanjutnya, masukkan alamat IP Addres Server, sebagai contoh, masukkan 192.168.0.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.0. Setelah selesai memasukkan alamat IP, klik tombol OK.
  5. Lakukan pengujian koneksi dari komputer klien dengan komputer server, buka jendela Command Prompt (DOS Prompt). Ketik ping <nama komputer/IP Address>. Pastikan pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.0.1, yang berarti komputer klien telah terhubung dengan komputer server.


Menghubungkan dengan Komputer Server
Langkah menghubungkan komputer klien Windows XP dengan komputer server adalah :
  1. Klik Start, Setting, Control Panel, dobel klik System, pilih tabulasi Computer Name dan klik Change.
  2. Pada kotak dialog Computer Name Change, pilih Domain di bagian Member Of. Kemudian masukkan nama domain server pada kotak isiannya. klik OK untuk mengakhiri.
  3. Masukkan User Name dan Password untuk dapat bergabung dengna domain. Masukkan user Administrator atau yang setingkat dari Windows 2003 Server, beserta passwordnya. Klik OK.
  4. Tunggu prosesnya beberapa saat hingga ditampilkan pesan terhubung dengan domain. Klik OK untuk menyetujuinya.
  5. Sistem akan meminta boot ulang, setelah komputer melakukan boot ulang maka akan ditampilkan kotak dialog Welcome to Windows, dan tekan Ctrl+Alt+Delete secara bersamaan.
  6. Setelah itu akan ditampilkan pengisian user name dan password, masukkan User name dan Password pada kotak yang telah disediakan.
  • User name, isi dengan nama user untuk login.
  • Password, isi dengan password user yang bersangkutan.
  • Log on to, pada bagian ini terdapat dua pilihan. Pilihan pertama, apabila memilih KLIEN1 (this computer) *KLIEN1 adalah nama komputer lokal. Sedangkan pilihan kedua, apabila memilih COBA (ama domain server) maka user name dan password diisi dengan user name dan password yang dibuat pada komputer server.
          Pilih Domain dan isikan user name dan password. Selanjutnya klik OK.

Manajemen User Pada Windows Server 2003

Membuat User Account
Setelah kamu selesai melakukan instalasi Domain Controller (Active Directory), buat user-user yang akan logon pada komputer klien.
Langkah untuk membuat user baru pada Windows Server 2003 adalah :
1.    Klik Start, All Programs, Administrative Tools, Active Directory Users and Computers.
2.    Pada jendela Active Directory Users and Computers, aktif pada folder Users, klik Action, New, User. Atau kamu dapat membuat user baru dengan klkik kanan pada folder Users, pilih New, User.
3.    Pada kotak dialog New Object – User, masukkan informasi tentang user yang kamu buat. Jumlah karakter maksimum adalah 28 karakter dan tidak diperbolehkan menggunakan karakter khusus seperti : / \ [  ] : ; | = , + ? < > @ “. Dalam memasukkan nama user, penulisan huruf besar dan huruf kecil tidak berpengaruh. Informasi tentang First name, Last name, dan Initials merupakan informasi yang akan ditampilkan pada jendela Active Directory Users and Computers. Sedangkan data yang digunakan untuk login ke jaringan adalah User logon name.  Kamu dapat membuat nama yang berbeda antara nama pengguna dengan User logon name. Disarankan menggunakan nama yang sama untuk menghindari kesulitan administrasi. Selain itu, terdapat logon name untuk pre-Windows 2000 yang digunakan untuk login dan klien yang tidak memakai Windows 2000, seperti Windows 95/98 atau Windows NT. Secara default, bagian ini langsung terisi sama dengan logon name. Kemudian klik Next.
4.    Selanjutnya isilah password, penulisan teks dengan menggunakan huruf besar dan huruf kecil dibedakan (case sensitive). Untuk menghindari kesalahan, ulangi pengetikan password pada kotak isian Confirm Password. Dalam mengisikan password, tentukan pengaturan password yang kamu buat. Ada empat pilihan pengaturan password, yaitu :
-          User must change password at next logon
User diminta mengganti password setelah login
-          User cannot change password
User tidak dapat mengganti password
-          Password never expires
Password tidak terbatas
-          Account disabled
User akan dinonaktifkan
Pilih pengaturan password sesuai keinginan, dan klik Next untuk melanjutkan, kemudian klik Finish untuk mengakhiri proses pembuatan user baru.
5.    Hasil pembuatan user baru akan terlihat pada folder Users seperti terlihat pada Gambar 6.4. Untuk pembuatan user baru yang lain, ulangi kembali langkah-langkah di atas.


Mengganti User Logon Name
Langkah untuk mengganti User Logon Name adalah :
1.    Klik kanan pada User yang akan diganti User Logon Name-nya, dan
     pilih Properties.
2.    Pilih tabulasi Account, ganti User logon name sesuai dengan keinginan,
     sesuaikan juga pada bagian User logon name (pre-Windows 2000). Klik OK
     untuk mengakhiri.

Mengatur Waktu Logon
Kamu juga dapat mengatur waktu login user, misalkan hanya diijinkan login pada
hari senin s/d Jumat dari jam 07.00 s/d 21.00, maka langkah yang dapat kamu
lakukan adalah :
1.    Pada kotak dialog User Properties, pilih tabulasi Account, klik Logon Hours.
2.    Pilih tabulasi Account, ganti User logon name sesuai dengan keinginan,
     sesuaikan juga pada bagian User logon name (pre-Windows 2000). Klik OK
     untuk mengakhiri.

Membatasi Komputer yang Dipakai User
Langkah untuk membatasi komputer mana saja yang dapat dipakai user adalah :
1.    Pada kotak dialog User Properties, pilih tabulasi Account, klik Log on To. 
2.    Pilih The following computers. Pada bagian Computer Name, ketik nama
     komputer yang diijinkan dipakai oleh user, dan klik Add
3.   Ulangi kembali untuk menambah nama komputer lain, dan klik OK
     untuk mengakhiri.

Mengatur Masa Aktif User
Langkah untuk mengatur masa aktif user adalah :
1.    Pada kotak dialog User Properties, pilih tabulasi Account.
     Pada bagian Account Expired, tentukan tanggal, bulan, dan tahun masa
     aktif user tersebut akan berakhir.
2.    Untuk mengatur agar user digunakan untuk selamanya, maka klik pilihan Never.
3.    Klik OK.



Konfigurasi Windows Server 2003

Konfigurasi Alamat IP
Langkah konfigurasi alamat IP pada Windows Server 2003 adalah :
  1. Klik Start, All Programs, Network Connections, Local Area Connections, atau kamu dapat juga mengklik ikon Local Area Connections pada taskbar.
  2. Pada kotak dialog Local Area Connections Status klik Properties, kemudian akan ditampilkan kotak dialog Local Area Connection Properties. Pilih Internet Protocol (TCP/IP). Kemudian klik properties.
  3. Pada kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties, pilih Use the following IP address. Masukkan alamat IP pada bagian IP address dan tekan tombol Tab pada keyboard, maka Subnet mask akan otomatis terisi. Subnet mask akan terisi sesuai dengan kelas IP yang kamu gunakan. Klik OK untuk menutup kotak dialog Internet Protocol (TCP/IP) Properties.
  4. Setelah ditampilkan konfirmasi pilihan komponen, klik Next untuk melanjutkan.
  5. Kemudian proses penambahan komponen akan tampil, tunggu beberapa saat sampai proses selesai.
  6. Pada kotak dialog Welcome to Active Directory Installation Wizard, klik Next.
  7. Pada kotak dialog Operating System Compatibility, klik Next.
  8. Pada kotak dialog Domain Controller Type terdapat dua pilihan. Domain controller for a new domain yang berarti akan membuat domain baru, atau Additional domain for existing yang berarti menambah domain baru dari domain yang sudah ada. Karena kamu akan membuat domain baru, maka pilih Domain controller for a new domain, klik Next.
  9. Pada kotak dialog Create New Domain terdapat tiga pilihan.
  • Domain in a new forest, untuk membuat domain baru dan akan menjadi komputer utama (Primary) yang akan dituju oleh komputer-komputer klien dalam jaringan.
  • Child domain in an existing domain tree, untuk membuat subdomain dari domain yang sudah ada. Misalkan kamu sudah mempunyai domain midcoms.lokal, maka kamu dapat membuat subdomain raff.midcoms.lokal. Domain dengan subdomain saling berhubungan.
  • Domain tree in an existing forest, untuk membuat domain baru pada domain yang sudah ada. Jika sebelumnya sudah ada domain COBA.COM kamu bisa membuat domain baru misal TEST.COM.
Pilih Domain in a new forest, dan klik Next.

 10. Pada kotak dialog New Domain Name, masukkan nama Domain baru, misalkan
       COBA.COM, klik Next.
 11. Pada kotak dialog NetBIOS Domain Name, masukkan nama NetBios Domain,
       Misalkan COBA klik Next.
 12. Pada kotak dialog Database and Log Folders tentukan lokasi penyimpanan
       Database dan Log, atau biarkan pada lokasi default dan klik Next untuk
       melanjutkan.
 13. Pada kotak dialog Shared System Volume, folder System Volume (SYSVOL)
       biarkan pada lokasi default dan klik Next.
 14. Pada kotak dialog DNS Registration Diagnostics pilih Install and configure the
       DNS on this computer, and set this computer to use this DNS server as its
       preferred DNS server, klik Next.
 15. Pada kotak dialog Permissions, pilih Permissions compatible with pre-Windows
       2000 server operating systems, klik Next.
 16. Pada kotak dialog Directory Services Restore Mode Administrator Password,
       ketikkan password di kolom Restore Mode Password, ketik sekali lagi password
       pada Confirm password. Password akan diminta pada saat kamu menjalankan
       Directory Services Restore Mode.
 17. Pada kotak dialog Summary akan ditampilkan konfigurasi yang telah Anda
       lakukan, klik Next.
 18. Lalu akan ditampilkan proses instalasi Active Directory, tunggu prosesnya
       sampai selesai.
 19. Setelah proses instalasi selesai, klik Finish dan sistem akan meminta restart, klik
       Restart Now.
 20. Setelah komputer melakukan boot ulang, akan ditampilkan kotak dialog konfirmasi
       telah berhasil instalasi server sebagai Domain Controller, klik Finish untuk
       menutup kotak dialog.

Jumat, 29 Juni 2012

Jaringan Client Server (Konfigurasi Server)


A.   Mengenal Windows Server 2003

Untuk membangun sebuah jaringan Client Server. Kamu membutuhkan sebuah PC yang digunakan sebagai Server. Salah satu sistem operasi yang banyak digunakan adalah Windows Server 2003. Windows Server 2003 memiliki beberapa edisi, diantaranya adalah Windows Server 2003 Standard Edition, Windows Server 2003 Enterprise Edition, Windows Server 2003 Web Edition, dan Windows Server 2003 Data Centre Edition.

Keperluan Perangkat Minimum
Saat ini yang akan dibahas adalah Windows Server 2003 Enterprise Edition. Windows Server 2003 Enterprise Edition digunakan untuk jaringan dengan kelas besar. Pada umumnya, digunakan untuk perusahaan nerskala menengah ke atas.
Spesifikasi yang dibutuhkan untuk Windows Server 2003 Enterprise Edition adalah sebagai berikut :
·      Kecepatan CPU Minimum :
-  133 MHz untuk komputer berbasis x86
-  733 MHz untuk komputer berbasis itanium
·      Kecepatan CPU yang disarankan : 733 MHz
·      RAM minimum : 128 MB
·      RAM yang disarankan : 255 MB
·      RAM Maksimum
-  32 GB untuk komputer berbasis x86
-  64 GB untuk komputer berbasis Itanium
·      Dukungan untuk multiprosesor : maksimum 8
·      Ruang disk untuk setup :
-  1.5 GB untuk komputer berbasis x86
-  2.0 GB untuk komputer berbasis Itanium


B.    Instalasi Windows Server 2003

Setelah mempersiapkan perangkat yang dibutuhkan, kamu dapat memulai instalasi Windows Server 2003 Enterprise Edition. Langkah yang dapat kamu lakukan adalah sebagai berikut :
1.    Masuk ke setting BIOS dan atur agar komputer dapat melakukan boot pertama (first boot) dari CD ROM.
2.    Masukkan CD Windows server 2003 Enterprise Edition ke dalam CD ROM.
3.    Jika kamu melihat pesan “Press any key to boot from CD”, tekan sembarang tombol pada keyboard, sehingga komputer akan melakukan boot dari CD.
4.    Selanjutnya, akan ditampilkan pilihan setup berikut :
·      To set up Windows now, press ENTER. Tekan tombol Enter untuk memulai instalasi Windows Server 2003 Enterprise Edition.
·      To Repair a Windows Installation using Recovery Console, press R. Tekan tombol R jika kamu akan memperbaiki Windows Servers 2003 Enterprise Edition.
·      To quit Setup without Installing Windows press F3. Tekan tombol F3 untuk keluar dan setup program.
Jika kamu baru akan memulai menginstal Windows Server 2003 Enterprise Edition. Maka pilihan yang pertama yang harus dipilih adalah dengan cara menekan tombol Enter.


5. Pada halaman Windows Licensing Agreement ditampilkan aturan-aturan tentang penggunaan Windows Server 2003. Tekan tombol Page Down untuk menuju ke halaman berikutnya. Dan tekan tombol Page Up untuk enuju ke halaman sebelumnya. Tekan tombol F8 untuk menyetujuinya dan tekan tombol Esc jika kamu tidak setuju, maka instalasi akan dihentikan.


6. Akan tampil daftar partisi pada harddisk yang kamu gunakan. Apabila menggunakan harddisk baru, maka akan ditampilkan harddisk yang belum terpartisi. Buat partisi baru pada harddisk yang kamu gunakan dengan cara tekan tombol C (Create Partition).


7.  Jika menggunakan satu partisi berarti kamu menggunakan tempat maksimum pada harddsik, maka tekan tombol Enter. Jika ingin menggunakan lebih dari satu partisi pada harddisk, maka isikan besarnya kapasitas pada Create Partition of size (in MB) untuk partisi pertama, lalu tekan Enter.
8.  Setelah membagi partisi, tentukan drive untuk instalasi sistem. Pilih drive C dan tekan Enter untuk memulai Instalasi.
9.  Kemudian akan ditampilkan dua pilihan format untuk partisi harddisk yang kamu gunakan, yaitu “Format the partition using the FAT system file” atau “Format the partition using the NTFS system file.” Pilih format  system NTFS, agar partisi harddisk mendukung fasilitas pengamanan (security).


10.  Akan ditampilkan proses format harddisk


11.   Setelah proses format selesai akan dilanjutkan dengan penyalinan file. Tampilan proses penyalinan  file.

12.   Komputer akan melakukan Restart, tekan Enter untuk me-restart komputer dan komputer akan  melakukan boot ulang.
13.   Setelah melakukan boot ulang, akan ditampilkan proses instalasi perawatan (device).


14. Pada bagian Regional and Language Options klik Customize untuk melakukan perubahan konfigurasi.


15. Pada kotak dialog Regional and Language Options, lakukan perubahan konfigurasi yang kamu inginkan, klik OK untuk menyetujui perubahan yang sudah kamu lanjutkan. Jika sudah selesai klik Next untuk melanjutkan.
16. Pada kotak dialog Personalize Your Software, isikan nama dan organisasi, kemudian klik Next untuk melanjutkan.


17. Pada kotak dialog Your Product Key, isikan product key dari Windows Server 2003 Enterprize Edition, klik Next untuk melanjutkan.


18. Pada kotak dialog Licensing Modes terdapat dua pilihan, menggunakan Per Server atau menggunakan Per Seat.
·      Per Server, perhitungan lisensi berdasarkan jumlah klien yang terhubung dengan server.
·    Per Device or Per User, perhitungan license berdasarkan pada workstation yang logon pada domain.


19. Pada kotak dialog Computer Name and Administrator Password, ketikkan nama komputer (maksimal 63 karakter) dan ketikkan password untuk user Administrator. Ulangi pengetikkan password pada kotak Confirm password, klik Next.


20. Pada kotak dialog Date and Time Settings, lakukan pengaturan hari, bulan, tanggal, tahun, serta jam yang sesuai dengan waktu Indonesia saat ini. Dan pada  bagian Time Zone, sesuaikan dengan zona waktu Indonesia, pilih (GMT+07.00) Bangkok, Hanoi, Jakarta, klik Next.


21.  Pada kotak dialog Networking Settings, pilih Typical Settings dan klik Next.
22.  Pada kotak dialog Workgroup or Computer Domain. Pilih “No this computer is not on a network, or is on a network without a domain. Make this computer a member of the following workgroup.”
23.  Akan ditampilkan proses Instalasi, tunggulah beberapa saat sampai proses instalasi selesai.
24.  Setelah proses selesai, komputer akan melakukan restart sistem dan akan melakukan boot ulang.
25. Setelah sistem melakukan boot ulang, akan ditampilkan kotak dialog Welcome to Windows. Tekan tombol Ctrl+Alt+Delete secara bersamaan untuk masuk ke sistem Windows Servers 2003 Enterprise Edition.
26. Pada kotak dialog Log On to Windows. Secara default, pada bagian User name akan terisi Administrator, sedangkan pada bagian Password, isikan password sesuai dengan yang diisikan pada saat instalasi Windows, kemudian klik Ok atau tekan Enter.
27. Masuk ke sistem Windows Server 2003 Enterprise Edition, secara default akan tampil jendela Manage Your Server.





Jaringan Peer to Peer pada Windows XP

A.   Pengertian Jaringan Peer to Peer

Jaringan Peer to Peer (P2P) merupakan sebuah hubungan kesetaraan antara satu komputer dengan komputer lain tanpa ada satu komputer yang berstatus sebagai client ataupun sebagai server. Jaringan Peer to Peer memungkinkan semua komputer dalam sebuah jaringan bertindak/ berstatus sebagai server. Semua komputer tersebut memiliki kemampuan untuk mendistribusikan sekaligus menerima berkas-berkas atau sumber daya (resource) yang ada dalam komputer mereka, ke komputer lainnya. Jaringan Peer to Peer banyak dipakai di kantor yang tidak membutuhkan sebuah sentral pengaturan seperti pada jaringan Client-Server.
Tujuan utama dari jaringan Peer to Peer adalah agar semua memanfaatkan sumber daya (resource) komputer, media penyimpanan, dan kemampuan komputasi. Yang ada di dalam jaringan tersebut.


B.    Instalasi Kartu Jaringan (LAN Card)

Langkah untuk melakukan instalasi kartu jaringan (LAN Card) adalah :
1.     Klik Start, setting, Control Panel, dobel klik System. Pilih tabulasi Hardware dan klik Device Manager.
Apabila terdapat tanda seru pada ikon kartu jaringan di jendela Device Manager, berarti ada kesalahan pada kartu jaringan tersebut. Mungkin disebabkan karena driver kartu jaringan tidak sesuai. Lakukan update driver kartu jaringan dengan klik kanan dan pilih properties sehingga akan ditampilkan kotak dialog properties.
2.       Pilih tab Driver, klik Update Driver
3.       Terdapat dua pilihan wizard untuk melakukan Update Driver yaitu :
·    Install the software automatically (Recomended)
Pilihan untuk instalasi software secara otomatis
·    Install from a list or spesific location (Advanced)
Pilihan untuk melakukan instalasi dari daftar driver atau dari lokasi tertentu
4.       Tentukan lokasi driver kartu jaringan berada. Apabila pilihan Search removable media
(floppy, CD ROM...) terpilih, maka pencarian driver akan dilakukan pada media penyimpanan seperti floppy, CD-ROM, atau media penyimpanan yang lain. Sedangkan apabila pilihan Include this location in the search terpilih, maka tentukan lokasi tempat driver berada. Tentukan pilihan lokasi driver dan klik Next.
5.   Proses pencarian driver akan dilakukan, setelah proses selesai tekan tombol Finish untuk mengakhiri.
6. Setelah instalasi driver selesai, lihat hasil instalasi pada jendela Device Manager. Pastikan ikon kartu jaringan yang terpasang tidak terdapat tanda seru, yang artinya driver sudah sesuai dengan kartu jaringan yang terpasang.


C.    Konfigurasi Nama Komputer dan Workgroup

Dalam sebuah jaringan, nama komputer harus berbeda antara komputer satu dengan komputer lainnya. Sedangkan workgroup dibuat sama sesuai dengan kelompok komputer yang terhubung dalam jaringan. Langkah untuk konfigurasi nama komputer dan workgroup adalah :
1.    Klik Start, Control Panel dan dobel klik System. Pilih tabulasi Computer Name dan klik Change. Pastikan dalam sebuah jaringan tidak ada nama komputer yang sama.
2.  Pada bagian Workgroup, isikan nama kelompok komputer dalam jaringan. Sebagai contoh beri nama “GROUP”.
3.       Klik OK untuk mengakhiri.


D.   Konfigurasi Alamat IP

Agar komputer dapat terhubung dengan jaringan, maka kamu harus memberikan alamat IP pada komputer yang digunakan. Langkah untuk konfigurasi alamat IP adalah :
1.  Klik Start, Control Panel dan dobel klik Network Connections. Dobel klik Local Area Connections. atau klik ikon Local Area Connections pada taskbar.
2.   Pada kotak dialog Local Area Connections Status, klik Properties sehingga akan ditampilkan kotak dialog Local Area Connections Properties. Pada Internet Protocol (TCP/IP). Kemudian klik Properties.
3.    Pilih Use the following IP address dan masukkan IP Address dari Subnet mask-nya. Sebagai contoh salah satu komputer (PC-01) menggunakan alamat IP 192.168.0.2 dengan Subnet Mask 255.255.255.0, sedangkan komputer lain (PC-02) menggunakan alamat IP 192.168.0.3 dengan Subnet Mask 255.255.255.0. setelah kamu selesai memasukkan alamat IP, klik OK.


E.    Menguji Koneksi Jaringan

Setelah melakukan konfigurasi nama komputer dan konfigurasi alamat I, kamu dapat melakukan pengujian koneksi jaringan. Langkah untuk menguji koneksi jaringan adalah :
1.     Klik Start, Run, ketik cmd dan tekan Enter sehingga akan ditampilkan jendela Command Prompt. Pada jendela Command Prompt (DOS Prompt), ketik ping <nama komputer/IP Address>. Sebagai contoh, dari PC-01 akan menguji koneksi terhadap PC-02, maka pada Command Prompt-nya adalah : ketik ping PC-02 atau ping 192.168.0.3 kemudian tekan Enter.
2.   Jika pesan yang ditampilkan Reply from 192.168.0.3, maka antara PC-01 dengan PC-02 telah terhubung. Tetapi jika pesan yang ditampilkan Request Timed Out. Maka antara PC-01 dengan PC-02 belum terhubung. Apabila dalam pengujian koneksi belum terhubung, maka cek kembali kartu jaringan, kabel dan konektor yang terpasang, serta alamat IP.


F.    Sharing Folder

Setelah antara komputer satu dengan komputer lain terhubung, kamu dapat melakukan sharing folder agar folder yang berada pada satu komputer dapat diakses oleh komputer lain. Langkah untuk melakukan sharing folder adalah :
1.   Pada Windows Explorer, pilih folder yang ingin di sharing. Sebagai contoh folder yang di sharing adalah folder Musik.
2.       Klik kanan pada folder Musik, pilih Sharing and Security.
3.     Pada kotak dialog Musik Properties, beri tanda cek pada Share this folder on the network. Pada bagian share name akan terlihat nama folder yang di sharing, dan kamu juga dapat menggantinya dengan nama lain. Aktifkan tanda cek pada bagian Allow network users to change my file jika menginginkan pengguna lain dapat melakukan perubahan data pada folder yang kamu sharing.
Tetapi jika kamu menginginkan folder yang dilarang hanya dapat dibaca saja (Read Only). Bagian Allow network users to change my file tidak perlu diaktifkan. Klik OK untuk mengakhiri proses sharing folder.


G.   Sharing Printer

Selain sharing folder. Kamu juga dapat melakukan sharing printer agar komputer  lain dapat mencetak pada printer yang terpasang di komputer kamu. Langkah untuk melakukan sharing printer adalah :
1.   Klik Start, Printer and Faxes sehingga akan ditampilkan jendela Printer and Faxes dan menampilkan jenis printer yang telah terinstal pada komputer kamu. Jika printer yang terpasang belum terinstal pada komputer, lakukan instalasi komputer terlebih dahulu.
2.       Klik kanan pada printer, pilih Sharing and Security.
3.       Pada kotak dialog Printer Properties, beri tanda cek pada Share this printer. Pada bagian Share name akan terlihat nama printer yang di-sharing, dan kamu juga dapat menggantinya dengan nama lain. Klik Ok untuk mengakhiri proses sharing printer.


H.   Mengakses Folder Komputer Lain

Untuk mengakses folder yang berada pada komputer lain, langkah yang dapat kamu lakukan adalah :
1.    Pada komputer yang kamu gunakan, buka Windows Eksplorer. Pilih My Network Places dan pilih Explore.
2.    Selanjutnya, pilih Entire Network, Microsoft Windows Network, Workgroup. Sebagai contoh, workgroup yang digunakan adalah “GROUP” yang menampung beberapa komputer yang terhubung dengan jaringan.
3.       Pilih komputeryang akan kamu akses foldernya, misalkan kamu berada pada PC-01 dan ingin mengakses folder yang berada pada PC-02, maka dobel klik pada PC-02. Selanjutnya, akan ditampilkan pengisian User name dan Password. Masukkan User name dan Password yang ada pada PC-02.
4.       Kemudian akan tampil folder yang berada pada Komputer-a. Sebagai contoh folder yang dapat kamu akses adalah folder Musik.
5.       Selain dengan cara diatas, kamu juga dapat mengakses folder komputer lain dengan klik menu Tools, Map Network Drive. Pada bagian Folder, ketikkan \\Nama Komputer atau IP Addres\Nama Sharing. Contoh ketik \\Komputer _a\Musik, dimana Komputer_a merupakan nama komputer dan Musik merupakan folder sharing. Klik Finish untuk mengakhiri.


I.      Mencetak ke Printer Komputer Lain

Untuk mencetak ke printer yang berada pada komputer lain, langkah yang dapat kamu lakukan adalah :
1.   Pada komputer yang kamu gunakan, klik Start, Printers and Faxes. Pada jendela Printers and Faxes, klik add printer.
2.       Pada bagian Welcome to the add Printer Wizard, klik Next.
3.     Pada bagian Local or Network Wizard ditampilkan pilihan tipe instalasi printer. Pilih A network printer, or a printer attached to another computer, klik Next.
4.   Pada bagian Specify a Printer, pilih Connect to this printer, ketik \\Nama Komputer atau IP Address\Nama Printer atau Nama Sharing. Sebagai contoh ketik \\Komputer_a\HP Deskjet 3900 Series. dimana Komputer_a merupakan lokasi printer berada dan HP Deskjet 3900 Series merupakan jenis printer yang di sharing.
5.     Pada bagian Default Printer apabila printer jaringan dijadikan sebagai printer utama, maka pilih Yes dan klik Next untuk melanjutkan.